Malam itu kau dipeluk Allah

http://lebahcerdas.blogdetik.com/2009/01/22/malam-itu-kau-dipeluk-allah/

Aku mengenalmu dari layar kaca.
Lantunan dengan suara yang enak di telinga dan nyaman di hati.

Satu masa,
ketika kau tenggelam dalam skenario Allah,
aku sedih.
Tak tahu harus bagaimana.
Mau membantu tak bisa,
jarak ku denganmu, rasanya jauh sekali.

Aku tak melihatmu lagi di layar kaca.
Telingaku tidak pernah lagi mendengar suara lantunan yang akrab di telinga.
Tenggelam dimanakah dirimu?

Aku melihatmu kini bukan di layar kaca, tapi di dunia maya.
Subhanallah, betapa berbedanya dirimu sekarang sekarang?

Bukan lagi suara yang menyamankan telinga, kini penampilanmu pun berubah.
Aku yakin, perubahanmu bukan semata dari luar, tapi sesuatu yang hebat terjadi didalamnya.

Aku memberanikan diri menyapa. Memberanikan diri bertanya.
Bagaimana mungkin seseorang yang tenggelam bisa muncul demikian rupa?

Kau bilang, itu karena satu kalimat kecil saja.
“Ketika menghadapi kesulitan, mintalah kepada Allah”
itu kata temanmu ketika kau meminta sesuatu yang sebenarnya kuasa Allah…

Ceritamu, engkau pulang.
Bersimpuh di hadapan Allah. Berkomunikasi dengan-Nya.
Malam hingga subuh, kau mendapatkan saripati sholat.
Menyerahkan diri sepenuhnya di haribaan Allah.
Menangis, berharap.

Malam itu kau dipeluk Allah.
Esok hari, bagimu seperti tabir yang terbuka.
Semua yang selama ini menutup matamu, perlahan terkuak.
Hatimu kini yang menjadi mata bagi matamu.

Mendengar ceritamu, aku iri.
Sangat ingin aku dipeluk Allah seperti Dia memeluk dirimu.
Ribuan kali shalat, rasanya aku belum pernah dipeluk seerat Dia memelukmu.

Aku mengenalmu dari layar kaca, menyapamu di dunia maya.
Semoga Allah senantiasa memelukmu erat,
hingga kau melihat dunia dengan mata hati yang membuatnya dipenuhi cahaya terang yang hangat.

Leave a comment